Need Assesment Diklat bagi guru
Oleh :Ihsan Kamaludin*
*”Untuk menghadapi zaman globalisasi ini guru harus bisa cerdas menghadapi
kemajuan zaman. Maka dari itu, program diklat sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas guru-guru Indonesia”*
Guru, merupakan ujung tombak pendidikan harus selalu bisa melakukan
perbaikan dan perubahan dengan profesinya. Ditunjang dengan janji pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan guru sejalan pula pola pembinaan untuk
meningkatkan kualitas mengajarnya. Program sertifikasi dan uji komptensi
merupakan upaya untuk meningkatkan kulitas guru, tetapi program diklat ini
seharusnya dilakukan oleh semua pihak, terutama kepala sekolah.
Sebagai pimpinan di lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk
mengembangkan kompetensi kemitraanya untuk bisa memberikan layanan
peningkatan kualitas mengajar guru. Dalam Permendiknas disebutkan bahwa guru
harus mempunyai kompetensi profesional, kompetensi paedagogik,kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial. Untuk mewujudkan kompetensi tersebut
diupayakan program diklat bagi guru untuk meningkatkan kualitasnya dengan
mengembangkan kemitraan sekolah. *Pertam*a, Untuk meningkatkan kompetensi
profesisional upayakan diklat sesuai dengan guru mata pelajaran. Kepala
sekolah bisa berkoordinasi dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan atau
lembaga-lembaga diklat yang relevan seperti P4TK (Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) ataupun yang diadakan
organisasi keguruan sepeti KKG (klompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah
Guru Mata Pelajaran)
*Kedua*, untuk meningkatkan kompetensi paedagogik yakni bagaimana guru bisa
memahami kurikulum,manajemen peserta didik,dan Metode Pembelajaran bisa
bekerja sama dengan LPTK-LPTK yang kompeten menyelengarakan diklat
paedagogik. Tidak sedikit guru yang mengalami kesulitan dalam memahami
perubahan Kurikulum serta kendala-kendalanya. Banyak pula guru menemui
kesulitan dengan prestasi peserta didiknya dalam pross pembelajaran. Maka
dari itu, dengan diberikan diklat bagi guru dalam bidang paedagogik
setidaknya menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas mengajarnya.
*Ketiga* untuk meningkatkan kompetensi kepribadian sekolah bisa bekerja sama
dengan Lembaga ESQ (*Emosional Spiritual Quietionts*) untuk mengadakan
diklat kepribadian. Ataupun, bisa mengadakan program kerohanian dalam
meningkatkan kualitas kepribadian guru. Seorang guru merupakan contoh bagi
siswa-siswanya. Ada pepatah mengatakan”guru kencing berdiri, murid kencing
berlari”. Jika kepribadian guru baik maka kepribadian itu harus diterapkan
dan diajarkan kepada peserta didiknya.
Untuk meningkatkan kompenetsi sosial, hendaknya dipupuk rasa empati dan
simpatik kepada masyarakat sekitar. Guru merupakan figur siswa maupun
masyarakat yang ditempatinya. Maka guru harus berperan dalam menjaga
ketertiban dan keindahan lingkungan masyarakat. Rasa peduli dan kasih sayang
terhadap kaum dhuafa harus ada dalam jiwa sang pahlawan pendidikan itu.
Ataupun kepada siswa itu sendiri jika ada yang tidak mampu hendaknya bisa
dibantu oleh guru yang merasa berkecukupan dan berkelebihan untuk
meringankan biaia sekolahnya.
Itulah beberapa sumbangsih penulis bagi kemajuan guru-guru kita. Jadi bukan
hanya kita perjuangkan kejehateraan saja bagi guru tapi peningkatan kualitas
secara komprehensif. Tulisan Ini tidak hanya untuk pimpinan pendidikan tapi
menjadi rekomendasi Caleg bila sudah menjadi Anggota Legislatif agar
memprioritaskan anggaran kesejahteraan dan profesionalisme guru indonesia.
** Penulis Guru TIK SMP PGRI Pameungpeuk,Bandung*
.........
saya copy paste dari emailku yang datang dari penulislepas.com
0 komentar:
Posting Komentar