FILOSOFI 0.00%, HARUSKAH AKU DEPRESI?


Filosofi 0.00% , haruskah aku depresi?
Oleh : Lia_Zwan@yahoo.com




salam demokrasi,
Ironis, pasca perayaan pesta demokrasi banyak orang yang stress,
frustasi, depresi, bahkan mati! Benarkah seorang harus membayar dengan
harga tinggi untuk sebuah mimpi?

Berhektar-hektar sawah, ratusan juta bahkan miliaran rupiah yang
dikeluarkan sebagian orang demi mencapai impiannya menunjukkan betapa
besar kekuatan impian menarik pribadi seseorang. Tanpa segan-segan
mereka juga menggadaikan mobil dan rumahnya. Tak ada yang salah dengan
berbagai upaya yang dilakukan seseorang demi meraih impian. Setiap
orang berhak mengejar impiannya dan berharap dapat mewujudkannya dengan
pengorbanan yang telah mereka keluarkan. Tapi, apakah seorang harus
pula menderita penyakit kejiwaan karena impian?

Impian bukanlah angin surga tanpa perhitungan; Impian bukan
keniscayaan angan-angan; impian adalah bagian dari warna kehidupan yang
mengembuskan harapan...

Kehidupan tak terlepas dari harapan karena dengan harapan seorang
dapat melakukan perjalanan yang panjang dalam hidupnya, melakukan
banyak hal sehingga dapat memenuhi harapannya. Impian menjadi angin
surga yang mengembuskan harapan yang terkadang membuat seorang terbang
melayang. Oleh karena itu, apabila seorang tak dapat menahan angin
yang berhembus dan semakin kencang, ia akan mampu merobohkan pertahanan
diri seseorang sehingga bukan lagi menjadi harapan namun penderitaan!

Manusia sangat lekat dengan impian dan harapan. Oleh karena itu,
Tuhan mengaruniai manusia dengan akal agar ia dapat berpikir logis dan
sistematis untuk mengelola hidupnya dan memperhitungkan segala
tindakan yang diambil, terlebih untuk mewujudkan sebuah impian.

Sebagai contoh, sebelum seorang ingin mewujudkan mimpi mendapatkan
kursi terpilih, terlebih dahulu ia harus menghitung berapa peluang yang
dapat memberinya ruang dengan jumlah uang yang harus dibuang(
dikeluarkan). Bagaikan melempar koin, impian adalah harapan yang hanya
memiliki dua sisi; menang atau kalah. Demi sebuah mimpi, seorang yang berani mempertaruhkan dirinya pada dua
sisi tersebut harus melengkapi perhitungannya dengan dua kemungkinan.



Jika ditakdirkan menang, ia tidak boleh serta merta senang karena
janji-janji tidak bisa sebatas basa basi. Ia harus memperhitungkan
berapa banyak orang yang akan menagih janjinya dan janji haruslah
dilunasi meski seorang telah mati. Apakah dirinya benar-benar sanggup
melunasinya?!

Demikian pula jika kemenangan belum berpihak padanya, ia juga harus
memperhitungkan sebelumnya; atas dasar apakah ia mengejar mimpinya,
niat suci, sekadar materi, atau meraih posisi tinggi?! atau dapat pula
perhitungannya dibalik.



Dengan demikian, dalam keadaan menang atau kalah seorang tak hanya
harus menghitung materi, namun kembali pada kemuliaan hati. Jadi,
meskipun hasilnya 0,00%, tidak perlu depresi kan?!

Seorang yang telah terlebih dahulu mengukur kemampuan dan
memperhitungkan segala tindakan tentu akan lebih siap dengan segenap
harapannya menyaksikan keberhasilan dan kegagalan.
best regards,
lihay





New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Situsnya Penulis! http://www.penulislepas.com :)

0 komentar:



Posting Komentar