KIAT MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN IDE TULISAN


Ide tulisan itu sebenarnya ada di mana-mana. Ia bisa datang sendiri tanpa pernah kita undang, atau kita secara aktif mencarinya. Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk merangsang datangnya ide. Nah, kalau kita kehabisan ide sebenarnya bisa kita cari.
Misalnya begini : coba kita amati salah satu benda di dekat kita, misalnya sebuah foto. Coba ingat, di mana dulu foto itu diambil, dalam moment apa, kejadian apa yang terjadi ketika itu dst. Dengan cara ini, insya Allah ide demi ide akan muncul di kepala kita dan itu adalah modal yang bagus untuk mulai menulis.

Nah.. sebenarnya ide merupakan sesuatu yang mudah untuk didapatkan. Tapi masalah yang dihadapi oleh sebagian besar penulis adalah…. bagaimana menuangkan ide itu menjadi sebuah tulisan.

Sebenarnya, ketika seorang penulis bingung bagaimana cara menuangkan ide menjadi tulisan, biasanya itu disebabkan di dalam pikirannya penuh dengan beban yang seharusnya tidak ada. Misalnya: dia khawatir kalau tulisan itu nantinya tidak menarik, tidak sesuai EYD, atau dia dibayang-bayangi oleh gaya penulisan dari penulis idolanya dan seterusnya.

Nah… masalah-masalah seperti ini menghantui pikiran si penulis sehingga ia merasa berat ketika menuangkan idenya itu.

Untuk mengatasi masalah seperti ini, sebenarnya si penulis tak perlu memikirkan hal itu. Cobalah menulis dengan sistem bebas. Mulailah menulis sekehendak anda, lupakan semua beban pikiran yang menghantui tersebut. Pokoknya kosongkan pikiran anda dari segala jenis beban apa saja yang muncul di kepala anda. Silahkan langsung menulis.

Dan pada tahap awal ini, upayakan agar anda tidak mengedit tulisan tersebut. Biarkan saja jika bahasanya amburadul, banyak kalimat yang bertele-tele, banyak yang salah ketik, dst. Kalau anda mulai mengoreksi tulisan anda, maka itu adalah awal dari kemacetan berikutnya.

Pada tahap awal penulisan ini, yang paling penting adalah: anda sudah menuangkan semua ide yang ada di kepala anda menjadi tulisan, itu saja. Setelah selesai menulis… barulah baca lagi dari awal. Kalau ada yang berantakan, salah ketik, dst… sekaranglah saatnya untuk merevisi.

Masalah berikutnya seputar ide tulisan adalah: ide yang sudah keduluan orang lain. Maksudnya: kita punya ide ingin menulis tema A misalnya, tapi eh.. sudah ada orang lain yang nulis masalah tsb. Banyak penulis yang langsung menyerah ketika menghadapi masalah seperti ini. Mereka pikir, “Ide saya kan udah diwakili oleh penulis lain. jadi saya bebas deh.”

Padahal sebenarnya itu tidak perlu. Silahkan tulis saja ide tsb. Setiap orang itu pasti unik walau idenya sama. Maka kemungkinan besar ia akan menjadi tulisan yang berbeda, jika ditulis oleh orang yang berbeda. Kembangkan ide yang sama dengan teknik baru, sudut pandang yang berbeda, gaya bahasa yang unik, dst. Tak ada ide yang benar-benar orisinal! Apapun ide yang muncul di kepala kita, pasti ada unsur pengaruh dari ide-ide yang sudah ada. jadi, jangan takut kalo ide kita sama dengan ide orang lain.

Berikutnya…. ide yang klise. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya banyak sekali tulisan yang temanya sangat klise. Misalnya soal kasih sayang ibu pada anaknya, masalah pemerintah yang tak pernah memperhatikan rakyat, masalah cinta segitiga, masalah selingkuh dan masih banyak lagi.

Masalah-masalah seperti ini tentu sudah sering dibahas. Tapi bukan berarti kita sudah tak boleh menulis tema seperti itu. Ide yang paling basi sekalipun akan bisa menjadi tulisan yang menarik jika kita mengemasnya dengan sudut pandang yang baru, dengan gaya yang berbeda, dst. Intinya: tergantung kreativitas kita.

Jonru

Tulisan di atas disarikan dari hasil diskusi penulisan online - via Yahoo! Messenger, tanggal 24 November 2006 lalu, diadakan oleh PenulisLepas.com.

21 Responses to “Kiat Menggali dan Mengembangkan Ide Tulisan”

  1. Kiat agar Punya Banyak Ide dan Produktif Menulis Says:

    [...] Rajin-rajinlah menulis. Tulislah apa saja yang bisa ditulis. Hari ini kamu telat bangun? Tulis! Kemarin kamu menyenggol kucing tetannga? Tulis! Kamu ingat pada seorang teman di masa lalu yang sangat lucu? Tulis! Kamu ingin mendebat ucapan seseorang? Tulis! Kamu bosan melihat perilaku para politisi? Tulis! Pokoknya tulislah apa saja. Cara menulisnya bisa dibaca di sini. [...]

  2. Jonru on the Web » Kiat agar Punya Banyak Ide dan Produktif Menulis Says:

    [...] Rajin-rajinlah menulis. Tulislah apa saja yang bisa ditulis. Hari ini kamu telat bangun? Tulis! Kemarin kamu menyenggol kucing tetannga? Tulis! Kamu ingat pada seorang teman di masa lalu yang sangat lucu? Tulis! Kamu ingin mendebat ucapan seseorang? Tulis! Kamu bosan melihat perilaku para politisi? Tulis! Pokoknya tulislah apa saja. Cara menulisnya bisa dibaca di sini. [...]

  3. Apa yang pertama kali harus ditulis? | PenulisLepas.com Says:

    [...] saya cobalah menerapkan sistem “menulis bebas”, sebagaimana yang pernah saya tulis di sini. Berikut kutipannya: Sebenarnya, ketika seorang penulis bingung bagaimana cara menuangkan ide [...]

  4. Menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi | PenulisLepas.com Says:

    [...] Sedangkan jika Anda masih bingung tentang cara mulai menulis, coba baca yang ini. [...]

  5. Gede H. Cahyana Says:

    Menulis memang harus bebas lepas tak terbatas tanpa pandang kualitas (pada awalnya). Biarkan mengalir dan menggelombang bertubi-tubi ke arah pantai pikiran. Free writing.

    Salam Tulis.
    Gede H. C

  6. Universitas Penulisan: Anda di Fakultas Apa? Says:

    [...] Anda tak perlu ikut tes apapun, tak perlu membayar biaya apapun. Anda hanya perlu menulis, menulis, dan [...]

  7. Universitas Penulisan: Anda di Fakultas Apa? | Jonru on the Web Says:

    [...] Anda tak perlu ikut tes apapun, tak perlu membayar biaya apapun. Anda hanya perlu menulis, menulis, dan menulis (”Menulislah Tanpa Banyak Teori,” kata Mas [...]

  8. daengrusle.com » Blog Archive » Belajar Menulis, Belajar Menjadi Abadi Says:

    [...] Disini, anda bisa menemukan banyak kiat menulis dengan baik. Mulai dari tips menulis non-fiksi, kiat menggali dan mengembangkan ide tulisan, membangun karakter tokoh dalam cerita fiksi, hingga bagaimana sebaiknya format dan gaya penulisan [...]

  9. tintin Says:

    Inspiring sekali pak …

    saya sedang banyak uneg² cuman kadang nggak pernah ditulis .. :( Insya ALLAH saya coba tips ini .. unjung² dong pak ke situs saya .. :) n’ ijin linknya saya tampilkan di situs saya .. :)

  10. dariman Says:

    salam kenal…….
    Mas aku mau ngelink,bolehkan mas.
    Soalnya biar mempermudah cariinnya.
    makasih

  11. DienZ DaenK Says:

    Terimakasih,

    akhirnya saya punya semangat lagi buat nulis, sejak masih sekolah, keinginan itu selalu ada, tapi ga pernah kesampean…

  12. uratta ginting Says:

    Terima kasih setinggi-tingginya atas kreatifitas JONRU lewat dunia tulis menulis membuat saya bisa milihat dunia ini ternyata luas, sekali lagi terima kasih.

    uratta ginting
    medan-sumut

  13. ummufatih Says:

    Subhanallah…yup artikel diatas memang saya banget mengalami itu…mudah2 an ini sebagai pencetus semangat mau menulis…jadi tuangkan apa saja, jangan edit biarkan lepas, jangan takut salah tulisan jadi amburadul, jangan takut merasa tulisan gak menarik…ok. Makasih banyak ya mas jonru atas artikel dan websitenya ini.

  14. Wawan Cahya Says:

    Yup..sepakat..untuk awal-awal menulis..selanjutnya terserah kita tulisannya mau diapakan..yang pasti mesti “mencerahkan” kata mbak Helvy..

  15. Rie Says:

    hmmm…. anak baru nih
    semua yang ditulis artikel di atas memang kendala yang paling sering muncul setiap kali ingin menuangkan ide ke dalam entuk tulilsan. baru dua ertikel yang berhasil saya buat, kenapa ya menulis itu membutuhkan waktu yang bner” kosong? bisa nggak sih kita menulis, meski pun di waktu” yang ngga banyak? knapa ya kadang ide suka putus di tengah jalan? sering sih nulis, tapi yang jadi bner” jadi yah yang itu aja. paling sering juga lewat post di FS. gtuh, blum brani tulis yang macem” padahal saya tertarik juga sama aliran kiri. saya bner” kagum sama pemikiran mereka, makanya selama ini saya banyak baca artikel tentang itu, ya.. cuma buat belajar aja, cita” pengen gabung di pers, tapi biasa lah mhs yg slh jurusan. apa aja sih kiat” supaya tulisan kita punya nilai jual yang tinggi? hehehe.. jadi curhat nih makasih deh infonya.

  16. Anang Dedi on The Blog » Blog Archive » Eehhh…..enaknya kalo pintar menulis Says:

    [...] Rajin-rajinlah menulis. Tulislah apa saja yang bisa ditulis. Hari ini kamu telat bangun? Tulis! Kemarin kamu menyenggol kucing tetannga? Tulis! Kamu ingat pada seorang teman di masa lalu yang sangat lucu? Tulis! Kamu ingin mendebat ucapan seseorang? Tulis! Kamu bosan melihat perilaku para politisi? Tulis! Pokoknya tulislah apa saja. Cara menulisnya bisa dibaca di sini. [...]

  17. andre Says:

    BENER MAS GAK USAH PUSING PUSING ….MASNYA BENER KOK…

    AKU NULIS INTINYA CARI DUIT…INTINYA CARI DUIT DI INTERNET GAK USAH PAKAI MUTER MUTER…ARTIKELNYA ..VAHANYA JUGA BAHASA APA ADANYA

    HAHAH…..COBA MAS KASIh aku komentar…www.cariduit09.blogspot.com

  18. Anwar Tribowo Says:

    Yah.. hebat deh. Artikel di atas bisa bikin semangat. Mungkin perlu sering komunikasi. Agar terjadi dialog/saling mengkritik..gitu.
    Wassalam.

  19. hartono Says:

    Merangkai kalimat atau Merakit mesin mobil?
    Leave a reaply …maksudku tulisanku ini tidak nyambung seperti yg lain memberi komentar tapi ingin masuk layaknya orang belajar setir mobil dan kebetulan mobil kawanku mogok dan ku masukkan gigi 2 ,kawanku mendorongnya kemudian ku lepas koplingnya dan ku injak ha..ha..kawanku tertawa karena mobilnya hidup.Akan tetapi aku tertawa karena melihat kawanku yg punya mobil tidak memakai baju kelihatan ada tattonya di atas pusarnya ha..ha,, tatto gambar bunga mawar ha..ha,,, entah kenapa anak muda senang sekali tatto memang tidak semua senang tatto kalau aku melihat kulitnya dan bentuk tubuhnya indah di tatto aku menyayangkanya mungkin sekarang belum menyesal tapi kalau nanti sudah terbuka hatinya pasti menyesal karena seni tidak harus mentatto bagian tubuhnya.Di dalam bus perjalanan menuju jogja
    aku bertemu seseorang dan aku kenalan sebagai pekerja montir kerena aku pernah kerja sebagai pembantu montir obrolannya nyambung dan ku tanyakan berapa gajinya ha..ha..orangnya rajin sholat dan pendidikannya tk tidak lulus ha..ha,,Ku tanyakan bagaimana saat mengencangkan/membuka baut pada saat posisi baut sulit di buka atau di tutup?Jawabannya
    tidak fisikiawan ha,,ha,,,rasanya sepertinya seperti dengkul sakit karena asam urat tangan bagian pundak seperti di hisab/di sedot sungsumnya ha..ha,, kemudian kawan kenalan di mobil tsb cerita aduh pak kemarin itu saya pulang rumah dengan mertua di ajak buat lubang untuk peresapan wc sesudahnya badannya sakit semua aku tertawa mendengarnya ha..ha..bagaimana aku menjelaskan dengan kawanku tsb kebetulan kawan ku tsb sekampung dengan aku yang ku kenal karena kawanku tsb orang baru /pendatang baru ….bagaimana?

  20. des Says:

    Saya menulis novel tentang seorang pemuda bernama P yg menulis kisah nyata teman2nya. Si P ingin ceritanya nggak monoton, maka ia bikin trik, semacam mempengaruhi atau menghasut, agar teman2nya melakukan sesuatu yg sudah jadi skenarionya.

    Mudah-mudahan ide semacam ini hanya ada di novel saya.

    Buat Pak Jonru, apakah Bapak punya saran, penerbit manakah yg bisa saya hubungi utk mempublikasikan novel tsb.

    Harap berkunjung ke blog novel saya.

  21. devi e safira Says:

    kebetulan saya ide hampir selalu ada di otak saya, dan dalam waktu yang tidak teerlalu lama, ketak-ketik-ketuk.. voillaa.. jadilah tulsian dalam bentuk blog. Ide bukan hanya daris aya, tapi dari pengamatan lingkungan sekitar, teman, keluarga, perasaan, dll.. dari 1 ide biasanya kalau kita melihat dari point of view yang berbeda bisa jadi berbagai tulisan dengan keragaman sudut pandang. Kalau dulu waktu SD saya diajarkan untuk membuat kerangka karangan agar lebih terstruktur, ekarang.. hahaha..saya gaya bebas, spontan, tapi masih membahas poin per poin dengan runtut (itu menurut saya ya.. ga tau deh kalau yang baca.. hahaha).
    Menulis, menulis, dan menulis.. itu yang sedang saya tekuni sekarang..

    salam

0 komentar:



Posting Komentar