NEGARA DAN KERAJAAN DI NUSANTARA



NEGARA DAN KERAJAAN DI NUSANTARA
Penulis : Solichin dan Iwan Gunawan



Sebutan nusantara penting dipertahankan bagi negara Indonesia, karena merupakan hasil dari dialektika antara pengalaman menjadi sebuah bangsa, pengamalan Pancasila dalam hidup bernegara, dan ikut serta dalam memajukan kehidupan dunia. Istilah yang terbentuk atas pemahaman kawasan yang menjadi lingkungan hidupnya. Dimana nusantara bisa dimaknai dalam tiga aspek yang melingkupinya, yaitu wilayah, wawasan dan hubungan politik.Wilayah Nusantara.

Arti nusantara pada satu sisi, dinyatakan adalah nama bagi seluruh kepulauan Indonesia (KBBI: 1989). Namun pada sisi lain, nusa artinya kepulauan, antara artinya di antara dua benua dan dua samudera. Benua Asia dan Australia, serta samudera Hindia dan Pasifik. Dengan demikian, pengertian nusantara sesungguhnya adalah wilayah kawasan kepulauan dimana terdapat negara-negara, termasuk Indonesia. Sebagai negara kepulauan, terbentang sekitar tujuh belas ribuan pulau, mulai dari Sabang sampai Marauke. Merupakan kesatuan utuh, dimana lautan berfungsi menjadi penghubung, bukan pemisah.Luas lautan Indonesia dua kali lebih besar dari daratan. Karenanya, negara penting memiliki penguasaan atas kelautan atau kemaritiman. Untuk menjamin kedaulatan wilayah dari berbagai ancaman dari luar, melalui pembangunan pertahanan yang handal dan hubungan ekonomi yang adil. Demi berkembangnya pengelolaan potensi dari sumber-sumber kesejahteraan rakyat. Dimana lautan di nusantara tidak hanya sekedar penghubung pulau dan negara, namun juga sebagai jalan silang antar benua. Karenanya, ia dapat dipandang sebagai wilayah ruang hidup yang terbuka. Sehingga diperlukan suatu pemilikan wawasan yang luas terhadap dunia luarnya (outward looking) untuk memajukan penguasaan atas perwilayahan negara.Wawasan Nusantara. Untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah dan jati diri, bangsa Indonesia jangan sampai kehilangan hak atas nusantara. Karena ia bukan hanya sekedar wilayah kawasan, akan tetapi juga wawasan dalam mewujudkan kedaulatan. Dimana wawasan nusantara adalah konsep kesatuan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan sosial budaya. Yang dimaksudkan sebagai cara pandang Indonesia terhadap dinamika yang mengelilinginya. Karenanya, nusantara selain lokasi geografis yang menjadi penghubung wilayah. Juga, pandangan politik sebagai kehendak untuk maju dan bermartabat bersama negara di sekitar dan dunia.Politik Nusantara. Sebagai negara, Indonesia berpenduduk dalam jumlah yang besar dengan komunitas primordial yang sangat beragam. Dan sebagai wilayah, merupakan negara yang sangat luas dengan potensi kekayaan alam melimpah. Oleh karena itu, bagi Indonesia sangat penting untuk membina perdamaian di kawasan nusantara. Sehingga tercipta lingkungan kondusif bagi kehidupan negara. Melalui pengertian nusantara, nilai-nilai bersama perlu dicapai untuk menjamin tumbuhnya persahabatan dan kerjasama. Dan dengan itulah, diharapkan Indonesia sanggup menjadi negara besar yang diakui dunia dari kawasan yang menjadi lokasi hidupnya.Melalui kawasan dan wawasan nusantara, Indonesia bersama negara lainnya perlu terus meningkatkan hubungan. Dimana pengertian nusantara merupakan kunci bagaimana maksud-maksud dari hubungan antar negara di Asia, Australia, Pasifik, dan juga dunia global dapat tercapai. Sebab pada kenyataan, di antara negara selalu tidak dengan mudah untuk saling menghormati dan menghargai kedaulatan dari lainnya. Kenyataan yang perlu diterima sebagai tantangan untuk mampu mengembangkan tatanan perdamaian di nusantara. Sehingga, ia perlu dipahami sebagai cakrawala pandang terbuka dalam mempertahankan wilayah dan memajukan kesejahteraan warga. Maka itu, selain diperlukan keunggulan pertahanan juga penting untuk mengokohkan kehidupan demokrasi. Sebagai bentuk upaya terbuka untuk menemukan cara terbaik dalam mewujudkan kedaulatan atas seluruh wilayah negara.Dalam hubungan antar negara, Indonesia memiliki pengaruh yang tidak kecil. Soekarno berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda. Lebih dari itu, ia bahkan menjadi tokoh sentral di Asia dan Afrika. Sementara, Soeharto berhasil mengendalikan Timor-Timur dan sanggup membina hubungan regional di ASEAN (Asosiasi negara-negara Asia Tenggara). Dimana selama berkuasa sangat dihormati para kepala negara ASEAN. Dalam era reformasi kini, sebagai negara berpenduduk banyak dan beragam, Indonesia dikenal sebagai negara besar yang sanggup menjalankan politik secara demokratis, selain oleh Amerika dan India. Suatu keunggulan yang telah diakui dunia dan perlu terus menerus disempurnakan agar memberikan keadilan sosial bagi segenap rakyat Indonesia.Namun demikian, kini masih terjadi penggerogotan di berbagai sudut wilayah. Kecenderungan dari gejala lemahnya kesanggupan negara dalam mewujudkan kedaulatan. Wawasan nusantara dengan demikian, penting untuk dipahami kembali (reinterpretasi) sebagai dasar untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan memelihara ruang politik negara. Malaysia mungkin sudah sejak lama mengerti akan wawasan orang Indonesia, karena Sriwijaya pernah berkuasa di wilayahnya. Juga Australia yang tak menghendaki Indonesia kuat, karena menganggap bisa menjadi ancaman terhadap wilayah dan pengaruhnya. Tercermin dari sikap konfrontasi atas penguasaan Timor-Timur di jaman orde baru. Bahkan, negara kecil Singapura berlindung kepada Amerika agar kepentingannya tidak terbatasi oleh kedaulatan wilayah negara sekitar, termasuk Indonesia.Wawasan nusantara sebagai pandangan kewilayahan dan kewargaan, dengan demikian implementasinya sangat tergantung pada mutu pemerintahan dan taraf hidup penduduknya. Melalui pemerintahan yang handal dan bersih, akan tercipta kekuatan untuk memberikan perlindungan terhadap wilayah dan rakyatnya. Dan kehidupan penduduk yang unggul sejahtera menjadi fondasi bagi martabat bangsa. Namun, bila pemerintahan dan rakyat lemah maka wilayah negara dan martabat bangsa mudah digerogoti oleh lain negara. Seperti Malaysia dan Singapura yang kini mengklaim perwilayahan di sekitar Selat Malaka. Dan tak jarang warga Indonesia mengalami pelecehan menyakitkan dalam pergaulan di kawasan dan dunia. Potret dari masih lemahnya pemerintahan dan warga memajukan kehidupan bernegara.Suatu peringatan bahwa negara kepulauan yang terbentang luas ini, usianya tidak akan bertahan lama. Jika, tak tumbuh tekad dan pemikiran maju untuk mendapatkan posisi yang layak di tengah dinamika sekitarnya. Memerlukan perikehidupan dunia yang damai dengan memelihara ketertiban kawasan melalui jalinan persahabatan dan kerjasama atas dasar kemerdekaan dan keadilan sosial. Sinyal yang harus menjadi greget bagi bangsa, untuk sanggup melampaui keunggulan dari kerajaan-kerajaan generasi masa lalu. Sriwijaya berdaulat sepanjang 325 tahun dan Majapahit 227 tahun dengan penguasaan terhadap wilayah yang luas dan segenap penduduknya. Pengalaman bangsa yang penting bahwa untuk pengamalan pancasila dalam mencapai kehidupan Indonesia yang adil dan makmur.Pasang Surut Negara-negara. Secara historis, di wilayah Indonesia pernah berdiri lebih dari 22 kerajaan atau negara. Diawali dari kerajaan Kutai yang dipimpin oleh Mulawarman pada tahun 400 di bagian timur Kalimantan. Sampai NKRI sekarang yang diperjuangkan melalui revolusi kemerdekaan dari penjajahan Belanda pada tahun 1945. Diantara itu, Sriwijaya dan Majapahit merupakan negara besar yang masing-masing berdiri pada tahun 700 dan 1293 dengan masa kebesaran yang panjang.Usia. Selain dari Sriwijaya dan Majapahit, kerajaan lainnya telah mencapai kejayaan melalui usia yang mencapai lebih dari seratus tahun. Diantaranya adalah Mataram Hindu, Kediri, Pajajaran, Samudera Pasai, Mataram Islam dan Pemerintahan Hindia Belanda. Sedangkan kerajaan yang tidak sampai berusia seratus tahun diantaranya Singosari, Demak, Banten dan Ternate. Sementara itu Kutai, Tarumanegara, Kalingga, Medang, Kahuripan, Goa Makassar, Surakarta, Yogyakarta dan koloni Jepang usianya tidaklah lama.Luas. Wilayah kerajaan Sriwijaya meliputi seluruh Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan, dan ke arah utara hampir meliputi seluruh Asia Tenggara, termasuk Thailand. Majapahit yang berpusat di Jawa bagian timur dan didirikan oleh Raden Wijaya menguasai sebagian besar pulau Jawa, Madura, Bali dan mencapai pulau-pulau lain nusantara sebelah timur. Kerajaan Demak hampir menguasai seluruh tanah Jawa sebelum ditaklukan Belanda.Potensi. Sebagai kepulauan yang luas dan kaya, Indonesia merupakan wilayah yang memiliki daya tarik bagi berbagai bangsa untuk mendudukinya. Oleh karena itu, kerajaan-kerajaan yang berdiri merupakan jalinan yang tidak bisa dilepaskan dengan mata rantai dinamika bangsa-bangsa di dunia. Utamanya pengaruh dari kemajuan peradaban besar seperti India, Cina dan Eropa. Berkembang dengan berpijak pada kehidupan agama yang diawali dengan tersebarnya agama Hindu, Budha, Islam sampai Kristen dan lainnya. Bentuk dari karakter masyarakat yang terbuka untuk mencerap peradaban dunia melalui pergaulan hidup para penduduknya.Garis keturunan yang saling terkait diantara para raja di nusantara, mencerminkan kecenderungan feodalisme di dalam menjalankan kekuasaan bernegara. Istilah priyayi merupakan bentuk bagaimana roda kekuasaan dikendalikan. Priyayi, artinya para dan yayi atau adik raja. Yaitu, kerabat kerajaan yang kemudian diberi wilayah untuk dikuasai dengan kewajiban membayar upeti. Suatu perwujudan sistim pemerintahan yang dilaksanakan secara terpusat. Melalui upeti sebagai relasi penaklukan dengan bentuk negara yang desentralistik. Dimana para adipati memiliki otonomi penuh dalam menjalankan kekuasaan di wilayahnya sebagai raja “kecil”.Dari rentang waktu yang sangat panjang, dimulai dari hadirnya kerajaan-kerajaan. Tampak bahwa nusantara merupakan wilayah yang sangat dinamis. Mengalami keemasan dan keruntuhan, sejalan dengan kesanggupan untuk menerapkan cara-cara yang unggul dalam menguasai wilayah. Karenanya, negara-negara besar yang langgeng dengan tempo yang sangat lama adalah negara yang memiliki pengaruh wilayah yang luas di nusantara. Seperti Sriwijaya, Majapahit, dan Pemerintahan Hindia-Belanda. Oleh sebab itu, terkandung khazanah pengalaman yang kaya bagi pelaksanaan kedaulatan di nusantara sebagai kawasan kepulauan.Kerajaan Sriwijaya berpusat di Sumatera bagian selatan. Secara geopolitik bisa berkembang karena globalisasi, ketika Cina dan India berhubungan dengan melewati Selat Malaka. Selat Malaka kemudian menjadi lalu lintas perdagangan skala besar yang ramai. Kerajaan yang dipimpin dinasti Syailendra ini kemudian menjadi negara maritim yang maju. Bahkan karena berada diantara dua kekuatan, mampu menjadi kekuatan ketiga, baik aspek pertahanan dan keamanan maupun ekonominya. Berkembang pesat dengan menjadi pusat peradaban agama Budha. Universitas Sakyakirti yang didirikan merupakan tempat dimana orang India sendiri belajar agama Budha di Sriwijaya.Kebesaran Sriwijaya kemudian dianggap sebagai ancaman oleh negara-negara disekitarnya. Sehingga kemudian sering menjadi sasaran penyerbuan. Serangan pertama dari Raja Medang yang berpusat di Jawa bagian timur pada tahun 990. Penyerbuan dari kerajaan Colamandala (Srilanka) terjadi berulang kali antara tahun 1023 sampai 1068. Meskipun tidak mengalami kehancuran namun secara perlahan memperlemah kendali kekuasaan yang sangat luas. Dan kemudian Sriwijaya mengalami kilas balik dengan menjadi wilayah penaklukan dari kekuasaan Majapahit.Kenyataan dimana belum terciptanya suatu tatanan bersama antar negara untuk saling menghormati kedaulatan yang telah mengakibatkan runtuhnya suatu negara. Selain dari kuatnya budaya feodalisme yang menjadi sumber terjadinya pergantian kekuasaan berdarah pada setiap negara di Indonesia. Airlangga membangun kerajaan Kahuripan dengan susah payah dan kemudian menjadi besar. Namun karena putra mahkotanya yang perempuan tidak mau jadi raja. Maka, kemudian wilayah kerajaan terbelah menjadi Kediri dan Jenggala. Disebabkan perebutan kekuasaan diantara kedua anak laki-lakinya. Dua kerajaan itu lalu bertikai sendiri dan akibatnya secara perlahan rontok.Kerajaan Singosari waktunya habis karena geger yang terkenal dengan tragedi Keris Empu Gandring. Kerajaan Demak juga mengalami pertentangan yang tajam, mulai dari jaman Raden Fatah sampai keturunannya. Pertikaian yang tak usai dalam keluarga kesultanan untuk menduduki takhta kekuasaan. Kerajaan-kerajaan itu secara internal tak pernah mengalami kehidupan yang kompak. Kekuatan balatentara dan pemerintahan kerajaannya menjadi lemah. Karena tidak pernah memiliki tatanan yang stabil, kesejahteraan rakyat tidak terjamin. Maka kerajaan-kerajaan itu usianya tidak lebih dari seratus tahun.Hanya ketika Kertanegara berkuasa Singosari bisa membangun. Namun, karena kesalahan strategi dan selalu dibayang-bayangi dendam dari kerajaan Kediri, kekuasaannya tak bertahan lama. Ekspedisi balatentara besar-besaran Singosari ke Pamalayu mengakibatkan pusat kerajaan tidak memiliki cadangan kekuatan militer untuk menghadapi ancaman luar. Karenanya, kemudian dengan mudah ditaklukan oleh Jayakatwang, raja dari Kediri. Ardaraja menantu Kertanegara yang mestinya membela kerajaan malah membocorkan kelemahan balatentara pada Jayakatwang, ayahnya sendiri. Singosari kemudian runtuh karena penghianatan dari dalam.Raden Wijaya yang juga menantu Kertanegara kemudian melarikan diri ke pamannya di pulau Madura. Namun, diperintahkan pulang ke Jawa agar mengabdi pada Jayakatwang. Ia lalu diberi daerah kekuasaan tanah perdikan di daerah Tarik, yang kemudian bernama Majapahit. Majapahit berkembang menjadi besar diawali dari munculnya pasukan Mongol yang ingin balas dendam terhadap raja Kertanegara, namun telah ditaklukan oleh Jayakatwang. Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk menaklukannya. Setelah Jayakatwang terkalahkan, Raden Wijaya berbalik menyerang pasukan Mongol yang kemudian terdesak menarik balik pasukannya. Kediri hancur kemudian Majapahit menjadi besar.Kejayaan Majapahit diawali dari kehidupan agraris dan berkembang menjadi negara maritim yang kuat. Gajah Mada, Mahapatih Majapahit memperluas jangkauan kekuasaan ke seluruh nusantara. Majapahit memiliki pejabat sendiri untuk mengurusi perdagangan dengan India dan Tiongkok yang menetap di ibu kota kerajaan-kerajaan dibawahnya. Majapahit lalu berkembang menjadi pusat dari peradaban agama Hindu. Setelah mencapai puncak kejayaan pada abad ke-14, disebabkan perang saudara, perang Paregreg tahun 1405-1406. Pula pertengkaran dalam pergantian kekuasaan di tahun 1450-an. Dan timbulnya pemberontakan besar pada tahun 1468. Majapahit berangsur-angsur runtuh.Disaat Majapahit didirikan, para pedagang Islam sudah mulai memasuki nusantara. Dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di nusantara mengecil. Sehingga muncul Kesultanan Malaka sebagai konsentris perdagangan dan penyebaran Islam di nusantara. Beriringan dengan itu, Raden Patah mendirikan Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa tahun 1478. Demak di bawah Pati Unus menjadi kerajaan yang bervisi kemaritiman. Letak Jawa yang strategis ditengah kepulauan Indonesia menjadikan Demak berperan sebagai penghubung antara nusantara bagian timur dan barat. Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang. Didukung oleh penguasaan atas pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa. Namun, pertikaian di dalam kerabat kerajaan telah menjadi penyebab dari melemahnya kekuasaan. Secara perlahan kekuatan maritim Demak melemah dengan berpindahnya pusat pemerintahan ke Pajang di tahun 1568, dari pesisir ke pedalaman.Pertikaian pada masing-masing kerajaan di Indonesia, kerap terjadi dalam setiap pergantian kekuasaan. Kenyataan dimana budaya feodal sangat kuat melekat dalam tatanan kekuasaan para raja dan menjadi sumber keruntuhannya. Dalam budaya jawa sendiri dikenal budaya “ngluruk”, dorongan untuk menaklukan. Karenanya, apakah betul budaya bangsa Indonesia halus ? Padahal riwayat kerajaan-kerajaan di nusantara para rajanya berebut kekuasaan melalui cara kekerasan. Pada budaya kekuasaan jawa juga dikenal istilah “bedah kuto, boyong putri”. Sebuah tradisi feodal yang berarti menyerang kota untuk merampas kekayaan kerajaan sebagai upeti. Cerita terkenal Roro Mendut mencerminkan hal ini. Mataram mengalahkan Jepara dengan mengutus Tumenggung Wiroguno, untuk melakukan bedah kuto terhadap Jepara, sehingga semua harta benda Jepara diboyong ke Mataram. Suatu budaya yang sangat agresif, namun dibungkus oleh hal-hal yang halus. Merongrong kehormatan dari kedaulatan suatu negara.Tumbuh dan berkembangnya banyak negara kerajaan di Indonesia menunjukan bahwa peradaban di nusantara telah lebih maju dibandingkan Eropa sebelum melakukan penjajahan. Ketika kerajaan tumbuh berdiri, Eropa belum memiliki peradaban yang berpengaruh seperti kini. Peradabannya jauh tertinggal, bahkan tengah mengalami kegelapan. Justru, ketika kerajaan-kerajaan di nusantara mencapai kejayaan bersama India dan Cina.Sampai kemudian di Eropa terjadi masa pencerahan atau aufklarung yang diawali tahun 1250. Hasil dari interaksi dengan peradaban Islam yang berkembang di Timur Tengah. Eropa lalu mengalami kemajuan pesat dan selanjutnya sanggup menjajah hampir seluruh dunia. Pada tahun 1619, Belanda mengawali penjajahan atas bangsa Indonesia. Menjajah dalam masa yang panjang sampai terjadinya perebutan kemerdekaan.Pengalaman pahit yang tak boleh dilupakan. Dijajah oleh negara kecil yang kehidupan peradaban sebelumnya jauh tertinggal. Menguasai luas Indonesia dengan mengadu domba para rajanya. Bentuk kebodohan yang harus dibayar mahal melalui penjajahan selama lebih tiga abad. Keretakan yang sering terjadi dalam pergantian kekuasaan telah menjadi peluang bagi kekuatan luar dari nusantara untuk menguasai. Menggiring kerajaan agar terjauh dari penghidupan kemaritiman menjadi negara yang agraris. Dimana lautan kemudian dikuasai Pemerintahan Hindia Belanda untuk menjajah nusantara. Dengan cara mempersempit wawasan penduduk terhadap dunia luar sebagai sumber kemajuan peradaban. Terkucil menjadi bangsa yang picik dalam suatu negara yang tidak berdaya atas penjajahan yang bertentangan dengan kemanusiaan.Dengan lahirnya NKRI struktur demokrasi dapat dibangun melalui adanya tatanan lembaga-lembaga negara dan partai-partai politik. Namun dalam implementasinya tercermin masih melekat budaya feodal. Bung Karno sebagai seorang demokrat berkuasa sampai 20 tahun. Menjadi “raja” melalui pengangkatan sebagai Pemimpin Besar Revolusi (PBR) dan Presiden seumur hidup. Berakhir dengan pertikaian internal dalam bentuk terjadinya kudeta kekuasaan yang dikenal dengan Gerakan 30 September tahun 1965.Disebabkan budaya demokrasi belum mengakar, Soeharto kemudian menjabat Presiden enam kali berturut-turut melalui proses pemilihan umum sebagai prosedur utama demokrasi. Berkuasa lebih lama dari Soekarno. Awalnya bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan konsekwen. Namun, kecenderungan untuk melanggengkan kekuasaan, telah mendorong pada timbulnya nepotisme. Karena menyelewengkan prinsip-prinsip demokrasi dalam bernegara. Rezim Soeharto akhirnya rontok di tahun 1998, melalui gejolak tuntutan reformasi.Itulah bukti dari kegagalan negara dalam menegakkan kehidupan demokrasi sehingga kemudian tertelikung kembali ke dalam budaya feodal. Kegagalan yang perlu selalu disadari bahwa lemahnya akar demokrasi merupakan sumber penyimpangan dalam pelaksanaan kedaulatan. Oleh karena itu, reformasi harus senantiasa berpijak pada upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bangsa. Sehingga rakyat Indonesia menjadi grass root sejati dalam berdemokrasi.Pengalaman perlu dipetik, bahwa runtuhnya setiap kerajaan dan kekuasan di Indonesia selalu berulang oleh sebab yang sama. Utamanya karena pergantian kekuasaan yang keras dan berdarah sebagai akibat dari budaya kekuasaan yang feodalistik. Sehingga mudah mengalami perpecahan. Hendaknya bangsa Indonesia sanggup mengubah budaya feodal yang melekat di dalam praktek-praktek berkuasa. Dengan menghidupkan budaya demokrasi demi melanggengkan eksistensi negara mencapai keinginan luhurnya. Sehingga dalam suksesi kekuasaan ke depan terhindar dari tragedi kekerasan berdarah. Hasil yang telah dibangun oleh generasi terdahulu jangan sampai hancur hanya sekedar karena kepentingan sempit nepotisme dalam berkuasa. Dengan mengabaikan martabat rakyat sebagai sumber dari keberadaan negara yang berdaulat.Dimensi Kelanggengan Negara. Dari riwayat kerajaan-kerajaan di Indonesia tersimpul pesan bahwa usia yang panjang dari suatu kerajaan selalu disertai dengan kesanggupan dalam menciptakan pengaruh yang luas di wilayah sekelilingnya. Bukti dari keunggulan dalam membina tatanan bernegara melalui dimensi-dimensi kekuatan nyata bagi kelanggengannya. Dimensi kelanggengan itu diantaranya adalah balatentara sebagaimana dimiliki oleh Majapahit dengan Mahapatih Gajahmada, birokrasi seperti diterapkan koloni Belanda dan kesejahteraan ekonomi di Sriwijaya yang telah menjadi konsentris perdagangan global.Balatentara. Pasang surut negara tergantung pada kekuatan balatentara. Mahapatih Gajahmada memiliki angkatan laut yang sangat kuat dengan pimpinan Laksamana Nala sebagai Jaladimantri. Dimana untuk menguasai nusantara sebagai wilayah kepulauan mensyaratkan pemilikan angkatan laut yang unggul. Laksamana Nala sangat berperan dalam penguasaan wilayah Majapahit. Bila ada kerajaan dibawahnya mbalelo dan tidak memberi upeti tahunan, maka diserang dengan bala tentaranya. Kekuatan balatentara yang lemah mengundang konflik dan pembangkangan berkepanjangan karena tidak ada kekuatan yang dapat menaklukan. Dan sempitnya kesempatan untuk membina kehidupan rakyat yang menjadi eksistensi kelanggengannya. Oleh sebab itu kekuatan balatentara yang dikomando pemerintah pusat menjadi sangat vital.Birokrasi. Pemerintah Belanda berhasil menjajah Indonesia dalam bentuk Negara Kesatuan Hindia Belanda selama tiga setengah abad, disebabkan birokrasinya yang sangat handal. Birokrasi di jaman Belanda menggunakan sistem politik feodalisme dan paradigma sentralistik. Aparatnya dikenal dengan sebutan “Pangreh Praja”, kaum priyayi yang sangat taat, bersih, dan profesional dalam melaksanakan tugas. Birokrasi yang lemah membuka peluang bagi ancaman disintegrasi serta buruknya pelayanan publik. Syarat birokrasi yang kuat adalah hierarki yang jelas dan tidak terputus mulai Pemerintahan Pusat hingga Pemerintahan Daerah. Terfokus pada kualitas aparat yang disertai dengan kepastian jenjang karier dan gaji yang memadai.Kesejahteraan. Perdagangan yang maju pada masa Sriwijaya telah menjadi pondasi yang kuat untuk membina kesejahteraan rakyat dan pengembangan peradaban di wilayah yang dikuasainya. Karena itu, Sriwijaya dikenal sebagai negara besar, sejahtera, stabil dengan rentang kendali yang kokoh. Sehingga sanggup memperluas wilayah kekuasaannya. Persatuan bisa langgeng bila kehidupan rakyat di daerah sejahtera. Kemelaratan dapat memicu timbulnya pemberontakan. Bila kesejahteraan lemah kendali pemerintahan bisa menjadi kendor. Seperti terjadi para adipati pada masa Majapahit yang mbalelo karena tidak sejahtera. Berbagai kerajaan di nusantara mengalami keruntuhan disebabkan lemahnya kemampuan negara untuk mengelola ekonomi bagi kesejahteraan rakyatnya.Tiga dimensi diatas merupakan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Tapi yang paling pertama adalah pemilikan kekuatan balatentara, khususnya kelautan. Di atas jaringan balatentara itu kemudian bisa dibangun birokrasi. Dimana dalam kondisi normal sirkulasi ekonomi rakyat dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan penduduk yang menjadi sumber kedaulatan dari negara. Inilah memori, bahwa negara yang sekarang dibangun bisa hancur karena kelemahan dalam mengembangkan kekuatan-kekuatan yang menjadi dimensi kelanggengannya. Menjadi peluang bagi pihak luar untuk memecah keutuhan dari persatuan. Disaat pertikaian internal tak terkendali karena sempitnya wawasan dalam kehidupan bernegara.

0 komentar:



Posting Komentar